Tips Menulis Esai dengan Struktur Storytelling

 


Tips Menulis Esai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sedangkan menurut Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia Kelas 12 Kemendikbud, Esai adalah sebuah karya tulis yang membahas suatu hal dari sudut pandang penulisnya. Istilah ‘esai’ sendiri berasal dari bahasa Prancis, ‘essayer’, yang berarti ‘mencoba’ atau ‘menguji’. Jadi, saat menulis esai, penulis seolah ‘mencoba’ untuk mengeksplorasi suatu ide atau gagasan dan ‘menguji’ pemahaman pembaca tentang topik tersebut.

Esai ditulis dengan gaya formal, jelas, dan terstruktur, meskipun ada juga esai yang menggunakan gaya penulisan yang lebih santai tergantung pada tujuan dan audiensnya.  Esai dapat ditulis untuk berbagai tujuan, seperti untuk menyampaikan opini, menginformasikan, membujuk, atau menganalisis suatu topik. Esai memberikan kebebasan dalam memilih topik dan tema, tanpa batasan dalam satu bidang tertentu. Penulis bisa mengeksplorasi berbagai fenomena, seperti fenomena alam, perubahan iklim, hingga tren fashion terkini, semuanya melalui perspektif pribadi penulis.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari esai:

1. Pendahuluan: Bagian ini memperkenalkan topik yang akan dibahas dan sering kali menyajikan tesis atau pernyataan utama yang menjadi fokus esai.

2. Isi/Konten Utama: Bagian ini berisi argumen, analisis, dan informasi pendukung yang mendukung tesis utama. Biasanya dibagi menjadi beberapa paragraf yang masing-masing mengandung satu ide utama.

3. Kesimpulan: Bagian ini merangkum argumen utama dan menguatkan kembali tesis atau pandangan penulis.

Menulis esai memerlukan kombinasi antara kreativitas dan keterampilan berpikir kritis. Menulis esai yang efektif adalah seni yang dapat dipelajari oleh siapa saja. Dalam tulisan ini, penulis akan membagikan beberapa tips penting untuk membantu memulai dan menyusun esai yang menarik, terstruktur dan efektif dengan mengadopsi tips dan trik storytelling.




1. Setting/Hook

Mulailah dengan kutipan yang relevan dan kuat, kemudian ikuti dengan latar belakang cerita yang menarik dan membuat pembaca penasaran.




Contoh:

“'The best way to predict the future is to create it.' – Peter Drucker. Kutipan ini tidak hanya memotivasi, tetapi juga menyoroti esensi dari tantangan yang kita hadapi dalam menyediakan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat terpinggirkan. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana pembangunan infrastruktur dapat mengubah kehidupan di daerah terpencil.

Di banyak wilayah terpencil di dunia, akses terhadap infrastruktur seperti jalan dan jembatan sering kali menjadi hambatan utama dalam pengembangan ekonomi dan sosial. Desa-desa yang terisolasi sering mengalami kesulitan dalam mengakses layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, dan pasar. ...”

2. Rising Insight

Kembangkan cerita dengan memperkenalkan masalah yang dihadapi dan wawasan yang muncul dari tantangan tersebut. Tambahkan detail-detail yang membangun ketegangan dengan isu atau masalah yang harus dipecahkan

Contoh:

"... Namun, di Desa X, sebuah kelompok muda yang dipimpin oleh Budi mulai menggalang dukungan untuk membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan desa mereka dengan pusat kota terdekat. Mereka sadar bahwa dengan infrastruktur yang tepat, mereka dapat membuka pintu untuk kemajuan yang lebih besar bagi komunitas mereka. ..."

3. Aha Moment/Climax

Pada bagian ini berisi wawasan atau ide baru yang mengubah cara mereka melihat atau mengatasi suatu masalah. Ini adalah titik balik penting dalam cerita di mana solusi atau jalan keluar dari tantangan yang dihadapi mulai muncul secara jelas.

Contoh:

"... Momen pencerahan terjadi ketika Budi dan timnya mengadakan pertemuan dengan seorang ahli lingkungan yang memiliki pengalaman dalam proyek rehabilitasi lingkungan. Ahli tersebut menyarankan untuk tidak hanya membangun jembatan, tetapi juga mengintegrasikan desain ramah lingkungan yang memanfaatkan teknologi terbarukan. Ide ini menginspirasi mereka untuk merancang sebuah jembatan yang tidak hanya menghubungkan desa dengan kota tetangga, tetapi juga mempertimbangkan dampak positifnya terhadap lingkungan sekitar, seperti meminimalkan jejak karbon dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam lokal. ..."

4. Solution

Ceritakan bagaimana masalah diselesaikan atau solusi yang diambil untuk mengatasi tantangan tersebut. Pada bagian ini juga rangkum argumen utama dan menguatkan kembali tesis atau pandangan penulis. Akhiri esai dengan kalimat yang mengajak pembaca untuk bertindak atau mempertimbangkan implikasi dari temuan Anda.

Contoh:

"... Dengan bantuan dari insinyur muda dan dukungan dari pemerintah setempat, proyek pembangunan jembatan dimulai. Meskipun menghadapi tantangan seperti kondisi geografis yang sulit dan anggaran terbatas, mereka tidak mengenal kata menyerah. Setelah beberapa bulan kerja keras, jembatan tersebut akhirnya selesai dibangun.

Kisah Budi dan proyek jembatan mereka bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang keinginan untuk menciptakan perubahan positif dalam komunitas terpinggirkan. Mari kita bersama-sama mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga setiap individu di dunia ini dapat mengakses kesempatan yang setara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.”

Dengan mengimplementasikan struktur storytelling, esai tidak hanya menjadi alat untuk menyampaikan ide secara efektif, tetapi juga untuk mengundang pembaca dalam perjalanan intelektual yang membangkitkan wawasan. Dengan demikian, penulisan esai bukan hanya sekadar memenuhi tugas, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengeksplorasi dan memperluas pandangan kita tentang dunia.

Pearl Lail

Suka menulis, ingin menjadi astronot.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama